1. as-sommad
·
Anak-anak, tahukah arti kata a¡-sommad
artinya
Maha Dibutuhkan (tempat meminta). Allah Swt. Maha Dibutuhkan, Allah Swt.
menjadi tempat manusia bersandar. Manusia harus mengakui sifat Maha
Dibutuhkannya Allah Swt. dalam perilaku sehari-hari. Kita suka memberikan
bantuan seperti Allah Swt. senantiasa membantu kita.
·
Contoh seperti Kawanan semut sangat peduli terhadap beban
kawannya. Bahkan, ketika bertemu dengan sesamanya, semut selalu menyapa.
Perilaku semut ini dapat kita ambil pelajaran. Betapa indahnya kita bertemu
dengan kawan saling menyapa dan membantu.
2. al-Muqtadir
·
Arti al-Muqtadir adalah Mahakuasa atau Maha Menentukan. Allah Swt. Mahakuasa,
alam semesta beserta isinya adalah di bawah kekuasaan Allah Swt..Seperti
gunung-gunung yang berdiri tegak, sungai-sungai yang panjang berliku, tanaman,
binatang yang ada di darat dan di laut beraneka rupa. Oleh sebab itu, kita
mensyukuri segala kekuasaan Allah Swt.
3. al-Muqaddim
·
Arti al-Muqaddim adalah Maha Mendahulukan. Artinya,
Allah Swt. Maha Mendahulukan atas apa yang diciptakan-Nya. Nah, anak-anak,
tentu kalian sudah tahu kursi atau meja yang ada di rumah atau di sekolah.
Kursi dan meja dibuat oleh tukang kayu. Siapakah yang lebih dulu ada, tukang
kayu atau kursi dan meja? Tentu saja tukang kayu lebih dulu ada daripada kursi
dan meja. Begitu juga Allah Swt. lebih dulu ada daripada makhluk ciptaan-Nya
4. al-Baqi
Nama indah Allah Swt. yang
terakhir dibahas pada kesempatan ini adalah al- Baqi yang artinya adalah Yang Mahakekal. Ada
peristiwa, gunung api meletus, banjir bandang,
banjir dan kebakaran yang merusak lingkungan. Hal itu menandakan segala sesuatu di atas bumi ini tidak kekal atau rusak.
Sebaliknya, Allah Swt. Mahakekal.
Manusia juga tidak kekal. Lihat saja proses manusia dari lahir sampai dengan meninggal.
Sikap Kebiasaanku
1. Mengakui Sifat as-somad
Lihat ayat kedua Q.S. al-Ikhlās
Artinya: ”Allah Swt. tempat meminta
segala sesuatu.” Jadi, kita pun harus selalu mohon bantuan hanya kepada Allah
Swt. Apa yang dapat kita terapkan dari sifat as somad
a. Menjadikan Allah Swt. sebagai tempat
meminta yang utama dalam semua keinginan kita yang baik.
b. Berusaha menjadi orang bermanfaat
bagi orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
c. Berusaha membantu teman,
di sekolah ataupun di rumah dengan
tenaga, pikiran, dan tutur kata yang santun.
2. Mengakui Sifat Al-Muqtadir
Bacalah berulang-ulang lafaz dan makna al-Muqtadir hingga hafal. Arti al- Muqtadir adalah Mahakuasa atau Maha Menentukan. Segala makhluk ciptaan Allah Swt. yang ada di atas dunia ini hidup, bergerak atau mati atas kuasa dan ketentuan Allah Swt..
Kita bernapas dan sangat membutuhkan
udara. Andaikata, kamu tidak diberi Allah Swt. udara untuk bernapas, tentunya
kamu akan sesak napas seperti ikan yang diletakkan di atas tanah dan tidak
diberi air. Juga gunung-gunung api meletus mengeluarkan material yang banyak
sehingga merusak rumah-rumah di sekitarnya, bahkan bisa menelan korban jiwa,
dan masih banyak lagi bencana alam yang menelan korban. Semua peristiwa tersebut
terjadi atas izin Allah Swt.. Allah Swt. mudah saja untuk menciptakan dan juga
untuk menghancurkannya.
Cermati Q.S.
Yasin/36:82 berikut
ini:
Artinya: ”Sesungguhnya urusan-Nya
apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, ”Jadilah!” Maka
jadilah sesuatu itu.”
Ayat di atas mengisyaratkan, bahwa Allah
Swt. Mahakuasa atas semua makhluk ciptaan-Nya. Bagi Allah Swt., mudah saja
untuk menciptakan atau menghancurkannya. Oleh sebab itu, marilah kita terapkan
sifat al-Muqtadir.
a. Menjadikan Allah Swt. sebagai tempat
berlindung.
b. Berlomba-lombalah untuk mencari amal
kebaikan karena kita tidak tahu kapan bencana datang.
c. Dan lain-lain.
3. Mengakui Sifat Al-Muqaddim
a. Dalam berbuat kebaikan, hendaknya kita lebih dulu berbuat.
b. Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan dan jangan mengerjakan perbuatan yang sia-sia dan merugikan orang lain.
c. Jangan menunda-nunda pekerjaan, terutama belajar.
d. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri sendiri.
4. Mengakui Sifat Al-Baqi
makna al-Bāqi, yaitu Allah Swt. Yang Mahakekal.
Allah Swt. Yang Mahakekal menjadi tumpuan harapan kita. Nabi Ibrahim
a.s. pernah menganggap bulan sangat kekal dapat menyinari kegelapan malam; tetapi
ketika siang tiba, sinar bulan lenyap. Kemudian, Nabi Ibrahim a.s. menganggap
matahari sangat kekal dengan sinarnya yang panas, tetapi ketika malam tiba,
sinar yang menyengat lenyap, bulan dan matahari tak pantas untuk
disembah. Demikianlah perjalanan Nabi
Ibrahim a.s. menuju pengakuan kepada Allah Swt. Yang Mahakekal.
Setiap ciptaan Allah Swt. akan hancur atau tidak abadi. Hanya Allah Swt. yang kekal abadi. Allah Swt. Yang Mahakekal itulah yang harus kita sembah dan lidah kita selalu bertasbih kepada-Nya. Segala harta benda, kemewahan di atas dunia ini tidak kekal. Karena hidup kekal hanya di akhirat. Berikut contoh ketidakkekalan manusia.
a. Ketahuilah, bahwa masa kanak-kanak tidak kekal, suatu saat kita pasti menjadi tua renta dan mati.
b. Waktu yang ada akan cepat berlalu dengan peredaran bulan dan matahari
Sumber:
Buku Siswa Kelas VI Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
Comments
Post a Comment