Pantun adalah bentuk puisi lama Indonesia (Melayu). Pantun bisa dikatakan sebagai seni merangkai kata. Kejadian dapat
seharihari dapat diungkapkan dengan pantun. Kondisi manusia susah, senang, sehat,
dan sakit juga dapat ditulis melalui pantun.
Pantun terdiri atas empat baris. Dua
baris pertama adalah sampiran. Dua baris ter akhir adalah isi. Pantun dibacakan
dengan memberikan penekanan nada pada bagian isi. Setelah mendengarkan
pembacaan pantun, tirukan kembali. Ketika menirukan, gunakan lafal dan intonasi
yang tepat.
Pantun termasuk hasil karya sastra
Indonesia Jendela Wawasan lama. Akan tetapi, kita pun dapat
menggunakannya saat berbicara dengan teman-teman. Bahkan, kita dapat menuliskan pantun saat
menulis surat untuk teman.
Ciri-ciri Pantun adalah:
- Setiap bait terdiri atas empat baris.
- Setiap baris biasanya terdiri atas 8–10 suku kata.
- Dua baris pertama disebut sampiran.
- Dua baris kedua disebut isi.
- Memiliki persamaan bunyi a-b-a-b pada setiap akhir baris.
Jenis-jenis pantun adalah:
Pantun memiliki dua bagian, yaitu sampiran (baris pertama dan kedua) dan isi (bait ketiga dan keempat). Pantun banyak macamnya dan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan siklus kehidupan (usia), pantun dibedakan menjadi tiga.
- Pantun anak-anak, yaitu pantun yang memiliki kaitan dengan masa kanak-kanak yang menggambarkan makna suka cita maupun duka cita.
- Pantun orang muda, yaitu pantun mengenai kehidupan masa muda yang berisi atau bermakna perkenalan, hubungan asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri), dan nasib.
- Pantun orang tua, yaitu pantun mengenai orang tua mengenai adat budaya, agama, dan nasihat.
2. Berdasarkan isinya, pantun dibedakan sebagai berikut.
- Pantun jenaka adalah pantun yang berisi hal-hal lucu dan menarik
- Pantun nasihat adalah pantun yang berisi nasihat dengan tujuan mendidik dan memberikan nasihat moral, budi perkerti, dan lainnya.
- Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan teka teki dan pendengar atau pembaca diberi kesempatan untuk menjawab atau membalas teka-teki pantun tersebut.
- Pantun kiasan adalah pantun yang berisi perumpamaan atau ibarat, biasa digunakan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.
Contoh Pantun kanak-kanaknya sebagai berikut.
Jalan-jalan ke Kota Blitar
Jangan lupa membeli sukun
Kalau ingin menjadi pintar
Kamu harus belajar dengan tekun
Lumba-lumba ikan pintar
Pandai bermain lingkaran api
Dari kecil hingga tumbuh besar
Harus taat abi dan umi
Contoh Pantun mudanya sebagai berikut.
Padi kering karna dijemur
Masukkan karung diikat tali
Jika kamu berbudi luhur
Tentu tahu membalas budi
Indah nian burung kakak tua
Terbang tinggi tanpa ragu
Telah lama tidak bersua
Hati sedih karena rindu
Contoh Pantun tuanya sebagai berikut:
Tingkap papan kayu persegi
Sampan sakat di Pulau Angsa
Indah tampan karena budi
Tinggi derajat karena bahasa
Anak orang Tanjung Ampalu
Senja hari pasang pelita
Luka tangan oleh sembilu
Luka hati karena kata
Sultan Leman di pekan
Sabtu Pengawalnya membeli lada
Jangan melawan kepada guru
Orang pelawan hatinya buta
Contoh pantun Nasihat
Turun ke paya memetik kangkung
Hati senang dibantu si dia
Bergotong-royong penduduk sekampung
Hasil mufakat hidup bahagia
Pantun diatas mengandung makna bahwa jika kita
bergotong royong maka terbentuklah masyarakat yang mampu menciptakan mufakat
sehingga dapat hidup dalam kebahagiaan
Cara menetukan makna atau isi dari sebuah pantun yang perlu kalian
ketahui:
1. Baca lirik ketiga dan
keempat secara mendalam, larik tersebut adalah bagian isi dalam pantun
2. Baca juga sampiran
terkadang ada hubungannya dengan untaian makna pantun
Berikut contoh pantun jenaka atau pantun berisi hiburan.
Buaya putih hidup di rawa (Baris 1 sampiran)
Meronta-ronta terjerat jaring (Baris 2 sampiran)
Perut sakit menahan tawa (Baris 3 isi)
Gigi nenek loncat di piring (Baris 4 isi)
Buah pisang buah tomat
Disimpan di dalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi
Kapal berlayar di laut Jawa
Nakhoda mengacungkan jempol
Adik menangis lalu tertawa
Melihat kakak masih mengompol
Lan
ReplyDelete