Listrik memiliki peran penting di era globalisasi. Tidak dapat dimungkiri, bahwa globalisasi terjadi karena perkembangan teknologi di berbagai bidang, yang didukung oleh peran listrik sebagai sumber energi di dalamnya. Dengan ditemukannya televisi, komputer, dan telepon genggam, arus informasi kemudian menyebar dengan begitu cepat ke berbagai negara di berbagai belahan dunia. Kebutuhan akan listrik kemudian menjadi suatu hal yang harus dipenuhi bagi semua negara di era globalisasi saat ini.
Listrik dihasilkan di pusat pembangkit menggunakan beragam sumber energi. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), air dari waduk/sungai (1) masuk melalui pintu (2) yang diatur oleh katup pengaman (3). Air kemudian masuk ke tangki pengaman tekanan (4). Air di dalam pipa pesat (5) mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin (7) melalui katup pengatur tekanan (6) untuk mendapatkan tekanan energi yang besar. Energi potensial air kemudian menggerakan turbin. Energi gerak tersebut kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator (8). Energi listrik dari generator kemudian diatur kapasitas tegangannya dan dialirkan oleh transformer (9). Energi listrik kemudian dibagikan ke konsumen oleh saluran transmisi (10).
Komponen utama pada semua pembangkit energi listrik adalah turbin dan generator. Turbin tersebut harus bergerak untuk menghasilkan energi gerak yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator. Energi penggerak turbin, selain dari aliran air, juga bisa didapat dari angin (PLTA), panas bumi (PLTU), dan sumber energi lainnya.
Di daerah perdesaan yang belum terjangkau aliran
listrik dari pemerintah, warga terkadang membuat pembangkit listrik secara
mandiri dengan memanfaatkan aliran air dari sungai atau air terjun yang ada di
daerahnya. Pembangkit tersebut tentunya menghasilkan energi listrik yang hanya
cukup
Listrik
memiliki peran penting di era globalisasi. Globalisasi terjadi karena
perkembangan teknologi di berbagai bidang, yang didukung oleh peran listrik
sebagai sumber energi di dalamnya. Kehidupan warga dunia saat ini menjadi
sangat dekat dengan listrik. Listrik menjadi bagian kehidupan dalam keseharian
yang tidak terpisahkan. Sehingga, saat arus listrik di rumah mendadak terputus,
biasa kita sebut sebagai mati lampu, kejadian tersebut menjadi hal
yang cukup mengganggu.
Perusahaan
Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan negara yang mengurus bidang kelistrikan
sesungguhnya juga tidak menyukai kejadian mati lampu apalagi padam dalam waktu
yang cukup lama. Karena hal tersebut akan sangat mengganggu berjalannya proses
Pembangkit–Transmisi–Distribusi energi listrik.
Faktor-faktor
penyebab mati lampu antara lain adalah: Ketidaksiapan pembangkit, gangguan
transmisi atau gangguan distribusi. Faktor yang berpengaruh bisa dari luar dan
dari dalam. Faktor luar yaitu: gangguan alam seperti petir, pohon, dan hewan
yang menyentuh jaringan, atau galian yang menyebabkan kabel tanah rusak.
Sedangkan faktor dalam terjadi pada gangguan komponen dan peralatan yang
terpasang pada jaringan.
Nah,
kita sebagai warga masyarakat pengguna listrik, tentunya dapat membantu untuk
mencegah terjadinya faktor luar guna menghindari terjadinya mati lampu. Mari
kita bersama-sama ikut menjaga keberadaan listrik di tengah kita.
Comments
Post a Comment